Nama EternalEnVy, atau yang akrab disapa EE, sudah lama menghiasi panggung kompetitif Dota 2. Dengan gaya bermain yang unik, penuh keberanian, dan sering kali tak terduga, ia menjadi salah satu pemain yang paling mudah dikenali di era keemasan Dota 2. Namun, belakangan ini, publik dibuat penasaran setelah EE memilih mengambil jalan baru: meninggalkan gemerlap turnamen esports dan terjun ke dunia trading.
Transformasi ini tak hanya mengejutkan penggemarnya, tetapi juga memunculkan banyak pertanyaan. Bagaimana perjalanan kariernya selama ini, dan apa yang mendorongnya memilih trading sebagai langkah berikutnya?
Karier Panjang di Dota 2 yang Penuh Warna
EternalEnVy memulai perjalanan kompetitifnya sejak awal berkembangnya scene profesional Dota 2. Ia sempat membela sejumlah tim ternama seperti Cloud9, Team Secret, dan Fnatic. Banyak momen ikonik yang menjadikannya legenda—mulai dari gameplay ekstrem yang sering memecah perdebatan, hingga kepribadiannya yang selalu jujur dan apa adanya.
Walau tak selalu berdiri di podium juara, EE dikenal sebagai sosok pekerja keras yang membawa dinamika berbeda dalam setiap tim yang ia bela. Ia juga beberapa kali tampil di ajang terbesar, The International, membuat namanya semakin lekat di memori komunitas.
Keputusan Beralih ke Dunia Trading
Dalam beberapa kesempatan, EternalEnVy menyebutkan bahwa kehidupan kompetitif yang penuh tekanan membuatnya ingin menjajal sesuatu yang berbeda. Dunia trading menawarkan ritme hidup yang ia anggap lebih fleksibel dan memberi ruang baginya untuk mengeksplorasi minat baru.
Menurutnya, trading memberikan tantangan mental tersendiri—mirip dengan membaca map saat bermain Dota 2, tetapi dalam bentuk pola pasar dan grafik harga. Kemampuan menganalisis situasi, mengambil keputusan cepat, serta mengelola risiko ternyata menjadi modal yang sangat relevan di dunia ini.
Dukungan dan Reaksi dari Komunitas
Keputusan EE tentu memunculkan beragam respons. Ada yang merasa kehilangan, sebab kepergiannya meninggalkan lubang besar di komunitas kompetitif. Namun banyak juga yang mendukung langkah tersebut, memahami bahwa setiap pemain memiliki fase hidup yang berbeda.
Beberapa fans bahkan menilai bahwa kreativitas dan gaya analisisnya yang “anti-mainstream” cocok untuk dunia trading yang penuh kejutan. Tidak sedikit pula yang berharap suatu saat ia kembali ke dunia Dota, setidaknya sebagai streamer atau pelatih.
Membawa Mentalitas Kompetitif ke Arena Baru
Meski tidak lagi berada di panggung Dota 2, EternalEnVy tetap mempertahankan karakter khasnya: disiplin, fokus, dan berani mengambil langkah yang tidak disangka. Dunia trading memberinya kesempatan untuk terus berkembang, sekaligus menjaga adrenalin yang selama ini ia dapatkan dari permainan kompetitif.
Perjalanan barunya ini menjadi bukti bahwa karier seorang atlet esports tidak berhenti hanya karena meninggalkan panggung kompetitif. Justru, banyak di antara mereka yang mampu mengalihkan kemampuan analitis dan pola pikir strategis ke bidang lain yang sama menantangnya.






Tinggalkan Balasan