Purwakarta – Tokoh Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mencuri perhatian dengan pandangan terobosannya soal pendidikan karakter bagi generasi muda. Menurutnya, pembentukan mental dan disiplin anak-anak tidak cukup hanya melalui pelajaran di sekolah. Ia mendorong agar pelatihan karakter dilakukan langsung di lingkungan militer, tepatnya di markas TNI.
Dedi menyampaikan gagasan tersebut dalam kunjungan ke salah satu kompleks TNI di wilayah Jawa Barat. Ia menilai, pendekatan militer bisa menjadi solusi nyata untuk membentuk pribadi yang tangguh, jujur, dan berkomitmen tinggi.
Belajar Disiplin dari TNI
“Anak-anak zaman sekarang banyak yang pintar, tapi kurang karakter. Di sinilah pentingnya pengalaman langsung di lingkungan yang penuh kedisiplinan seperti TNI,” ujar Dedi.
Menurutnya, para pelajar bisa mengikuti pelatihan selama beberapa hari di markas TNI untuk merasakan secara langsung nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerjasama, dan ketangguhan. Bukan dalam bentuk wajib militer, melainkan sebagai program pendidikan tambahan yang sifatnya membangun mental.
Membangun Karakter Lewat Pengalaman
Dedi menekankan bahwa pendidikan karakter tak cukup hanya melalui teori di kelas. Anak-anak perlu “ditempa” melalui pengalaman, tantangan fisik, dan rutinitas disiplin yang ketat agar mereka belajar mengendalikan emosi, berpikir kritis, serta menghargai waktu dan sesama.
“Bukan berarti anak-anak harus jadi tentara, tapi mereka perlu merasakan bagaimana hidup yang penuh keteraturan. Itu akan jadi bekal penting ketika mereka tumbuh dewasa,” tambahnya.
Respons Positif dari Berbagai Pihak
Gagasan ini disambut antusias oleh sebagian masyarakat, terutama orang tua yang khawatir dengan perkembangan mental anak-anak di era digital. Banyak yang menilai bahwa sistem pendidikan saat ini terlalu fokus pada akademik, namun abai terhadap pembentukan karakter.
Dedi juga menilai bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan institusi seperti TNI adalah bentuk sinergi yang bisa memperkuat fondasi bangsa dari bawah. Ia berharap, program semacam ini bisa diadopsi di berbagai daerah sebagai bagian dari kurikulum non-formal.
Penutup: Pendidikan Tak Hanya soal Nilai, tapi Juga Nilai-Nilai
Pernyataan Dedi Mulyadi membuka ruang diskusi baru soal arah pendidikan nasional. Di tengah gempuran arus digital dan kemudahan akses informasi, justru semakin penting bagi generasi muda untuk memiliki pijakan moral dan karakter yang kuat.
Lewat kedisiplinan dan semangat kebangsaan yang diajarkan di lingkungan militer, diharapkan anak-anak Indonesia bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas.
Tinggalkan Balasan