Dalam sebuah langkah hukum yang mencuri perhatian komunitas gaming, Nintendo berhasil mendapatkan kemenangan atas gugatan yang dilayangkannya terhadap seorang streamer asal Colorado, Amerika Serikat, yang kedapatan menyiarkan game Nintendo bajakan sebelum rilis resmi. Kasus ini bukan hanya soal uang—melainkan soal batasan etika, hak cipta, dan tanggung jawab di ranah industri game.
Kronologi Singkat Kasus
- Gugatan diajukan oleh Nintendo terhadap Jesse Keighin (yang dikenal dengan alias “EveryGameGuru”) pada November 2024, dengan tuduhan menyiarkan setidak-nya 10 judul game Nintendo yang bocor sebelum tanggal rilis, termasuk judul seperti Mario & Luigi: Brothership dan The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom.
- Dalam pengajuan tersebut, Nintendo menyebut bahwa Keighin menggunakan perangkat lunak emulator dan “burner channels” (akun cadangan) untuk terus menyiarkan konten bajakan meskipun sudah mendapat peringatan.
- Pada 30 Oktober 2025, pengadilan federal Colorado mengabulkan tuntutan default dari Nintendo dan memerintahkan Keighin untuk membayar US$17.500 sebagai ganti rugi, serta larangan terhadapnya untuk melakukan streaming game bajakan atau mendistibusikan perangkat yang memfasilitasi pelanggaran tersebut.
- Permintaan tambahan Nintendo agar semua perangkat “circumvention devices” dihancurkan dan agar larangan juga berlaku terhadap pihak ketiga ditolak oleh hakim karena dianggap terlalu luas dan kurang spesifikasi. VGC+1
Mengapa Kasus Ini Penting?
- Perlindungan hak cipta menjadi nyata — Gelagat seperti streaming game yang belum rilis bukan hanya pelanggaran teknis, melainkan juga merusak pengalaman konsumen yang menunggu produk secara sah. Nintendo menekankan bahwa “prerelease piracy harms law-abiding Nintendo customers”. Polygon+1
- Preseden hukum untuk industri — Dengan kemenangan ini, Nintendo mengirim sinyal bahwa pelanggaran hak cipta, khususnya yang dilakukan oleh individu dengan kanal publik, dapat dihadapkan pada proses hukum yang serius.
- Tanggung jawab kultur streaming — Kasus ini juga mengangkat isu etika di komunitas streaming: dari sekadar “spoiler” atau “leak” hingga pemanfaatan konten bajakan sebagai tontonan. Pertanyaan muncul — bagaimana platform streaming, streamer, dan penggemar harus bersikap ketika berhadapan dengan konten yang tidak aman secara legal?






Tinggalkan Balasan