Assassin’s Creed Shadows adalah judul terbaru dalam seri Assassin’s Creed yang membawa pemain menyusuri Jepang periode Sengoku lewat dua protagonis: Naoe, seorang ninja wanita (shinobi/kunoichi), dan Yasuke, samurai berdarah Afrika yang memiliki latar sejarah nyata.
Game ini menggabungkan elemen stealth klasik seri Assassin’s Creed dengan elemen RPG, sehingga pemain punya kebebasan lebih dalam memilih gaya bermain: lebih condong ke penyergapan diam-diam atau pertarungan terbuka.
Keunggulan
1. Dunia yang Memikat dan Visual yang Fantastis
Salah satu hal paling memukau dari Shadows adalah detail visualnya. Lanskap Jepang, vegetasi, bangunan bersejarah seperti kuil dan kastil, serta efek cahaya menurut musim semuanya diolah dengan sangat teliti. RPG Site+2Polygon+2
Musim yang berubah secara berkala memberi kesan bahwa dunia juga “bernapas” dan bergerak bersama waktu, bukan hanya latar pasif. RPG Site+1
2. Dua Protagonis dengan Gaya Bermain Kontras
Perpaduan karakter Naoe dan Yasuke menjadi keunikan tersendiri:
- Naoe cocok untuk pemain yang menyukai stealth: tangkas, ringan, berfokus pada infiltrasi dan penghindaran. RPG Site+1
- Yasuke lebih ke gaya “bersih-bersih frontal”: kuat, bisa menghadapi banyak musuh langsung, cocok bagi pemain yang ingin aksi dan konfrontasi. RPG Site
Gaya bermain yang berbeda ini membantu menjaga dinamika game tetap segar karena pemain bisa berganti mood antara modus penyusupan dan mode aksi. RPG Site+1
3. Penyajian Sejarah dan Setting Budaya
Memilih Jepang Sengoku sebagai latar adalah langkah penuh tantangan, dan Shadows berusaha menampilkan nuansa budaya, arsitektur, dan cerita saat itu dengan hormat. Wikipedia+2RPG Site+2
Kehadiran Yasuke juga menarik karena membuka diskusi soal lintas budaya dan identitas—meskipun penerapannya tidak bebas kritik. Wikipedia+2Wikipedia+2
4. Gabungan Elemen RPG dan Stealth yang Ditingkatkan
Game ini mempertahankan elemen RPG — seperti pohon skill, loot, modifikasi senjata — tanpa menjatuhkan basis stealth-nya. Sistem ini membuat pemain lebih leluasa memodifikasi karakter sesuai gaya mereka. RPG Site+1
Stealth di Shadows terasa lebih “taktil” dan fokus pada momen-momen ketika harus memilih cara masuk, kapan menyerang, kapan menghindar. Polygon+1
Kekurangan & Catatan Kritis
1. Cerita Mungkin Kurang Tegas
Beberapa ulasan menyebut bahwa meski karakter utama menarik, konflik antarpihak—terutama dalam organisasi musuh utama, Shinbakufu—tidak dibangun dengan konsistensi kuat. Motivasi karakter antagonis kadang terasa longgar atau kurang mendalam. RPG Site+2Polygon+2
Narasi Yasuke kadang terasa agak “tambahan” — awalnya terasa eksperimental tapi tidak selalu konsisten menyatu dengan alur utama. RPG Site
2. Aktivitas Dunia Terbuka Bisa Terlalu Berulang
Seiring berjalannya waktu, banyak misi sampingan atau infiltrasi benteng mulai terasa pola yang sering diulang: layout yang mirip, musuh dengan strategi hampir sama, dan tujuan yang terasa generik. RPG Site+1
Sistem hideout atau pembangunan markas terasa kurang penting dibanding fungsi utamanya—lebih sebagai elemen kosmetik dan pengumpul hadiah kecil. RPG Site
3. Kurva Tempo dan Irama Game
Karena pemain diberikan kebebasan besar, terkadang game terasa kurang mendesak. Pasangan musim yang berganti otomatis, dan area misi yang dibebaskan bisa membuat tempo cerita utama terasa melambat. RPG Site+1
Beberapa pemain mungkin akan merasa “kehilangan fokus” di tengah-tengah karena banyaknya ikon peta dan hal-hal sampingan yang menggoda untuk dijelajahi. Polygon
4. Isu Teknis & Optimalisasi
Pada beberapa platform atau pada DLC-nya, pemain melaporkan bug, crash, atau masalah performa terutama saat memuat area besar atau efek kompleks. GamesRadar+
Kehadiran patch hari pertama juga menunjukkan bahwa ada elemen seperti penghancuran objek keagamaan (shrines) yang harus disesuaikan sesuai sensitivitas budaya loka
Tinggalkan Balasan